Monday, August 30, 2010

Dukung Proses Hukum Felice

Felice

Kehilangan orang yang kita sayangi tentu sangat menyakitkan bagi kita. Ketika kita kehilangan orangtua, saudara, adik, kakak, pacar, sahabat, atau siapapun orang yang kita sayangi pasti akan sangat menyakitkan bagi kita yang kehilangan. Ditambah lagi kita kehilangan orang yang kita sayangi tersebut karena kelalaian orang lain atau orang-orang yang tidak bertanggungjawab.


Itulah yang dialami orangtua Felice, mereka kehilangan anak yang mereka sayangi. Seorang anak kecil yang baru berusia 7 tahun telah meninggalkan mereka di dunia yang menyedihkan ini. Felice anak kecil yang bersekolah di SD Pelangi Kasih mengikuti acara kegiatan kerohanian yang bertajuk student camp III di Villa Bukit Pinus Ciawi, Sukabumi, pada tanggal 22-24 Maret 2010. Acara tersebut dilangsungkan selama 3 hari 2 malam.




Kegiatan itu diselenggarakan oleh pihak sekolah,dan diwajibkan mulai dari kelas II-VISD atau sekitar 100 siswa. Namun pihak orangtua tidak diperbolehkan ikut, dengan alasan pihak sekolah agar anak-anaknya bisa mandiri dan tidak perlu takut karena dilakukan pengawasan dari pihak sekolah.
Rombongan siswa-siswi Pelangi Kasih berangkat dari sekolah sekitar pukul 07.30. Sesampainya di Vila Vinus, rombongan sempat istirahat sebelum masuk pada agenda acara. Berdasarkan informasi yang diperoleh, sekitar jam 13.00, para siswa-siswi tersebut sempat mengikuti kegiatan bertema, Prepare Your Heart. Setelah itu, para siswa memilih berenang di kolam dengan kedalaman dari 60 cm hingga 1,6 meter.

Padahal, di jadwal acara tidak ada acara berenang. Tapi ketika anak-anak berenang kenapa tidak langsung dilarang dan malah dibiarkan. Felice tidak bisa berenang, makanya saya tidak membekali nya pakaian renang. Dari informa-
si yang diterima dari beberapa temannya, mereka juga berenang dengan pakaian biasa," ucap Liem yang biasa disapa Halim ( ayah felice )
Peristiwa yang menimpa Felice, diketahui Liem sekitar pukul 15.00. Saat di kabari lewat telepon, pihak sekolah mengatakan anaknya pingsan. Tapi menurut saya, ketika itu anak saya sudah meninggal," ucap Liem.
Liem lantas berusaha menghubungi Mr Miki, Kepala Sekolah Pelangi Kasih, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi. Akhirnya, Liem bersama istrinya mendatangi RS Ciawi, di mana Felice dibawa. Sampai di sana, petugas rumah sakit mengatakan pasien bernama Felice sudah meninggal dan jasadnya ada di kamar jenazah. Saat menemui jenazah putrinya. Liem tidak mendapati perut anaknya itu kembung. Ya mungkin air yang masuk ke perut sudah dikeluarkan, ucapnya.

Dan sejak beberapa bulan lalu keluarga Felice meminta keadilan dari pihak yang berwenang untuk menjalankan proses hukum atas kematian anak mereka Felice.  Jika kalian ingin membantu keluarga Felice untuk mendapatkan keadilan makan dukunglah proses hukum Felice   disini atau dukung sekarang tunjukin kalau kita orang Indonesia selalu membantu saudara sebangsa kita.

Felice semoga kamu tenang disana. Jesus Bless You and Your Family


Klik Disini Untuk Mendukung Felice

No comments:

Post a Comment