Tuesday, August 17, 2010

MY REAL STORY

Apakah kalian tahu rasanya sewaktu menikmati roda yang berada diatas, tiba-tiba roda itu berputar dengan sangat cepat sehingga sekarang berada dibagian bawah. SHOCK! KECEWA! FRUSTASI! itulah yang benar benar dirasakan ketika kita yang dulunya bisa memiliki apa yang kita mau, bisa menikmati apa yang kita mau namun tiba tiba semuanya hilang. Bahkan kita kehilangan salah satu orangtua kita yang kita sayangi.

Ini adalah kisah hidup nyata, seorang anak laki-laki berumur 15/16 tahun yang hampir punya segalanya. Perekonomian keluarga lebih dari cukup, yah setidaknya bisa membeli apa yang dia mau pada waktu itu.
Tapi pada tahun 2008/09 pada bulan Januari, ayah dan ibu anak laki laki yang memiliki 4 adik perempuan itu mendapat masalah yang besar sehingga harus pisah ranjang. Sang ibu berangkat ke Jakarta untuk menenangkan diri dan meninggalkan kelima anaknya. Anak laki laki ini ( mgkin lbh bagus diberi inisial Y ). Si Y ini lalu menjalani hidupnya selama beberapa waktu tanpa hadirnya seorang ibu, dia berpikir " alahkah senangnya bisa bebas melakukan apapun ketika tidak ada ibu ." Lalu Sang Ayah yang mengusir Ibu pergi karena permasalah mereka, dengan angkuhnya akan memajukan usaha yang menjadi sumber nafkah bagi keluarga mereka. Tetapi hanya dalam 3 bulan semenjak Ibunya meninggalkan keluarga itu usaha keluarga itu hancur. Omset usaha yang mencapai milyaran tampak tak menghasilkan apa-apa. Lalu Ibupun pulang kembali kerumah dan menenangkah sang Ayah, beberapa hari kemudian
toko tempat mencari uang itupun dinyatakan bangkrut. Ayah, Ibu, 4 orang adik ini menangis dan selalu menangis, tetapi Y tidak menangis, tidak mengekspresikan apapun dia menyimpan rasa sakit, sedih, shock, tertekan dan hal hal yang tidak menyenangkan lainnya.

Lalu beberapa hari kemudian banyak orang berdatangan kerumah keluarga Y untuk mengambil kembali barang barang dagangan mereka. Toko yang dulunya penuh dengan barang barang dalam sekejap kosong tak tersisa sedikitpun. Perasaan sedih semakin merajarela, berita toko yang bangkrut itu pun dimuat dikoran, perasaan malu, takut, gusar sangat menghantui keluarga ini, bahkan Ayah dan Ibu tidak berani keluar dari rumah mereka. Anak-anaknya pun tetap melanjutkan sekolah mereka seperti biasa dengan harapan tidak ada yang membicarakan hal " BANGKRUT " di sekolah nantinya. Beruntungnya tidak ada seorangpun yang membicarakan hal itu, entah karena tidak tahu atau karena perasaan tidak enak, tapi Y sangat bersyukur tentang itu. Tapi rasa syukur itupun lama lama hilang karena setibanya dirumah Y tidak menemukan Ayahnya, ketika dia bertanya kepada Ibunya akhirnya Y tahu kalau Ayahnya pergi ke tempat teman baiknya dan ternyata anak teman baik Ayahnya adalah teman baik Y.

Masalah tidak berhenti sampai disitu saja, ruko 7 pintu tempat tinggal keluarga Y pun ikut disita oleh bank, betapa terpuruknya kehidupan keluarga Y. Akhirnya Y beserta ibu dan 4 adiknya tinggal dirumah nenek Y yaitu IBu dari Ibunya Y. Setelah beberapa bulan Ibu Y membutuhkan dana untuk biaya masuk SMP adik Y, kemudian kami pun pergi ke tempat teman Ayah Y untuk bertemu dengan sang Ayah sekalian untuk melepas kangen. Ayah pun memberikan 3juta rupiah untuk biaya masuk si adik. Dan kalian tahu? itu adalah waktu terkahir untuk bertemu langsung dengan Ayah karena sang Ayah keesokan harinya tidak dapat dihubungi lagi. Meninggal? itukah yang kalian pikirkan? Tidak, Ayahnya tidak meninggal tapi dia pergi ntah kemana meniggalkan Y beserta ibu dan adik-adiknya. Ayahnya tidak memberi kabar apapun kepada keluarganya sehingga membuat perasaan keluarga kacau balau. Ditambah lagi hanya uang 3juta rupiah itu yang diberikan kepada Ibu Y, selebihnya tidak ada uang yang diberikan. Sang ibu pun berdoa kepada Tuhan, dan melakukan Sharing kepada teman teman di Gereja, sampai pada akhirnya sang ibu mendapat ide untuk menjual perabot perabot rumah serta barang barang elektronik yang ada dirumah lama mereka, karena bank masih memberikan jeda waktu beberapa waktu untuk pindah dari rumah tersebut. Hal yang paling mengejutkan adalah kabel kabel listrik yang ada diruko 7 pintu itu ternyata dapat menghasilkan uang kurang lebih 30juta - 50juta benar benar sebuah mukjizat dari Tuhan. Dari uang 3juta yang diberikan sang Ayah sampai kini sang ibu memiliki simpanan kira kira 500juta itu tak lain dan tak bukan hanyalah pemberian dari Tuhan, tanpa Tuhan mungkin sang ibu pasti sudah bunuh diri karena ditinggal suami untuk mengurus 5 orang anaknya tanpa diberi uang untuk biaya hidup.

Akhirnya 2 tahun pun dapat dilewati dengan suka duka yang begitu beragam. Akhirnya keluarga ini dapat berkomunikasi melalui sebuah jejaring sosial. Keluarga ini dapat melepas kangenya, yah walaupun belum bisa bertemu secara langsung tetapi hal ini bisa menenangkan hati keluarga. Tuhan selalu membantu umatnya yang percaya dan berserah kepadanya. Rencana Tuhan selalu indah pada akhirnya. Tuhan berkati.



Special Thanks to Lyn Patricia Darius karena sudah memberi saran untuk menceritakan kisah hidup ini. Thanks a lot.

5 comments: